Perkembangan industri kecil ini tidak selalu berjalan mulus. Berbagai hambatan seringkali dihadapi oleh pelaku UMKM, seperti keterbatasan modal, rendahnya kesadaran berusaha, kesulitan pemasaran, pengadaan bahan baku yang terbatas, kurangnya ketrampilan atau pengalaman, lokasi usaha yang tidak tepat dan berbagai masalah lainnya. Selain itu, UMKM juga dihadapkan pada berbagai tantangan di era global, seperti peluang pasar yang terbuka lebar, masuknya teknologi baru, efisiensi dan produktivitas, serta persaingan dengan pemain baru yang sangat ketat. Faktor-faktor inilah yang menjadikan pemberdayaan UMKM bukan saja menjadi perhatian pemerintah, tapi juga sektor lain seperti Perguruan Tinggi.
Peran Perguruan Tinggi sangatlah penting dalam perkembangan masyarakat. Effendi (2003) menyatakan bahwa masyarakat sekarang mempercayakan kepada perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi yang masih memiliki kekuatan moral untuk menjadi panutan masyarakat dalam transformasi menuju masyarakat global. Maka tidak bisa dipungkiri jika perguruan tinggi memiliki peran yang sangat besar dalam memberdayakan kewirausahaan. Dalam penelitiannya, Rasyid (2007) menyatakan perlunya dilakukan kegiatan pemberdayaan UMKM oleh perguruan tinggi dengan dibantu oleh pemerintah dan pihak terkait sehingga UMKM dapat berfungsi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan.
Perguruan tinggi diharapkan dapat melakukan temuan-temuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan inovasi yang dapat meningkatkan kemajuan masyarakat. Terkait dengan link and match antara perguruan tinggi dan UMKM, hendaknya terdapat kerjasama yang saling mengisi. Dimana perguruan tinggi berperan sebagai sumber pembelajaran dan UMKM sebagai partner dalam mengembangkan sains dan teknologi. Peran perguruan tinggi bukan pada pemberian modal tetapi lebih pada membina kemampuan industri kecil sehingga mendorong kemampuan industri kecil dalam mengakses modal.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dengan UMKM diharapkan dapat memberikan solusi pada masalah yang dihadapi UMKM seperti pemasaran, keuangan, pengembangan produk dan teknologi, serta pengembangan manajemen. Berdasarkan uraian di atas, maka Mahasiswa Magister Akuntansi akan melakukan kunjungan UMKM di Desa Menari-Tanon Semarang sebagai bentuk implentasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada tanggal 2 Januari 2020 di dampingi oleh dosen dosen Magister Akuntansi UMS. Selain itu kunjungan UMKM juga akan dirangkaikan dengan Student Gathering di Puncak Becici Yogyakarta.